Tuesday, January 16, 2007

Tuhan Menyelamatkan Kami (Lagi)

Setelah auto rejection di level 7400 hari jum'at minggu lalu, hari senin saham perusahaanku terpaksa di-suspend alias kagak boleh ada transaksi sampai waktu yang belum ditentukan. Semua berita ekonomi mengulas ulah saham kami yang sukses merontokkan IHSG plus membangun sentimen negatif atas saham-saham BUMN lainnya. Senin pagi bigbos tampil di salah satu stasiun TV untuk memberi keterangan kenapa saham kami bisa anjlok seperti itu. Anjloknya saham kami terjadi karena investor tidak puas sebab salah satu megaproyek yang sedang kami bangun tidak dapat selesai tepat pada waktunya alias terlambat. Dan menurut bigbos, keterlambatan itu terjadi karena kurangnya koordinasi . Sebuah jawaban yang menurutku adalah jawaban bunuh diri. Kalau "kurang koordinasi" menjadi alasan, maka sama saja dia berkata bahwa dia sebagai dirut tidak becus dalam mengkoordinasikan anak buahnya. Tugas koordinasi adalah tugas utama seorang dirut layaknya juga presiden, jika dirut atau presiden tak bisa mengkoordinasikan anak buahnya, bagaimana bisa memimpin. Lihat SBY yang bisa dikatakan tidak mampu melawan inelastisitas birokrasi, seberapapun niat besar baik SBY untuk membangun negeri ini, namun saat membentur tembok birokrasi korup dan lamban yang sudah terbangun puluhan tahun, niat baik itu hanya akan membuahkan frustasi berkepanjangan.
Selasa, saham kami mulai ditransaksikan lagi, dan alhamdulillah, ditutup pada level 8550 atau naik 1150. Dan menurutku, Tuhan menyelamatkan kami... sekali lagi.