sumpah bukan latah klo aku nulis laskar pelangi di sini, emang seminggu kemarin baru nonton film ini. lumayan bagus, sempat membuatku meneteskan air mata -bukan karena akting yang bagus, tapi karena banyak sekali kesamaan dengan diriku-. laskar pelangi mungkin menjadi lukisan cerita pendidikan waktu itu, bahkan mungkin sampai saat ini, dimana angka menjadi ukuran dan budi pekerti dilupakan.
kesamaan pertama, soal kekurangan murid. saat masih SD aku pernah mengalami hal serupa. kelasku kekurangan murid dan diproyeksikan nanti saat kelas 6, kami harus ujian mendompleng di tempat lain. alhamdulillah tidak jadi ndompleng gara-gara ada beberapa kakak kelas yang tidak naik kelas sehingga saat kelas 5 SD, jumlah murid di kelasku sudah mencukupi untuk ikut ujian nasional (EBTA/EBTANAS).
kesamaan kedua, belajar pakai lampu tempel... hehehe, abis belajar semalaman trus muka jadi item karena kena langes (jelaga), jadi tambah ganteng kekeke. kesamaan ketiga, sekolah tanpa alas kaki... aku bangga pernah menjadi pemimpin / komandan upacara hari senin tanpa mengenakan alas kaki. kesamaan keempat, aku juga tumbuh di keluarga yang aktif di muhammadiyah... dan pastinya banyak kesamaan lainnya. lagu bunga seroja adalah lagu favorit bapakku dan sekaligus mengingatkan aku pada bapak yang sedang berjuang melawat sakit di kampung halaman, semoga cepat sembuh dan bisa jalan-jalan lagi cari makanan enak.
overall laskar pelangi bisa dibilang otre bangget, apalagi nontonnya ditemani orang-orang istimewa hehehe.