Sensasi...
Kuterbangun dari tidur dengan tiba-tiba, kurasakan sebuah sensasi yang luar biasa, perasaan begitu bahagia, aku gak tahu sebabnya. Kucoba kembali pejamkan mata, tapi tidak bisa, karena sensasi perasaan masih kurasakan dengan kuat. Kulihat jam di channel 01, masih sekitar jam 4.30 pagi. Biasanya klo masih jam segitu, aku memilih untuk molor lagi, karena sensasi tersebut, terpaksa... aku ambil air wudlu dan berniat sholat subuh. Habis wudlu, ngaca sebentar, sekedar merapikan rambut gondrong dan keriting ini. Aku lihat wajahku di cermin, wah gak seperti template wajahku sehari-harinya, ada senyum dan mata yang kelihatan bahagia. Aku belum tahu penyebabnya.
Waktu sholat, nggak khusyu', mencoba mengingat apa yang membuat wajahku berseri begitu. Mungkin karena hari itu pas lebaran haji (10 Dzulhijjah), tapi kayaknya enggak juga. Mungkin karena semalam baca Harry Potter yang seri 6, eh ternyata nggak juga. Mungkin karena mimpi. Kayaknya aku mimpi beberapa topik malam itu, dan kucoba kuingat satu persatu. Akhirnya kutemukan juga penyebab sensani itu. Sebuah mimpi, dimana aku kembali ke masa sekolah dulu, duduk sebangku dengan teman lamaku. Seorang teman yang telah memahat kuat-kuat namanya di dalam pikiranku.
Sebuah mimpi yang sangat sederhana, hanya duduk sebangku, tidak lebih, dan hanya itu yang kuingat. Bahkan selepas sholat subuh pun aku masih tersenyum mengingat mimpiku itu. Sebauh perasaan bahagia dan optimisme tiba-tiba menyeruak ke dalam pikiranku yang biasanya cenderung fatalis atau narsis. Semua bagian dari mimpi itu sungguh sederhana, hanya satu yang luar biasa, ya teman lamaku itu. Ternyata mengingat dia bisa menimbulkan sensasi bahagia yang begitu kuat.
Pagi ini ada sedikit masalah dan karena sedang buntu aku pergi ke luar ruangan, duduk sebentar dan memejamkan mata sambil mengingat temanku tadi, sensasi itu timbul kembali. Aku jadi punya semangat untuk nyelesaikan masalah, walaupun masalah itu belum kelar juga sampai sore ini. Aku hanya berharap agar terapi ini bisa tetap kulakukan, tapi khawatir juga, jangan-jangan kalau sering mengingat temanku itu, sensasi itu akan hilang.