Monday, April 16, 2007

Surga Masih Ada

kutapaki jalan terjal
kulalui sawah ladang
kumasuki gelap hutan
menuju puncak ungaran

kusapa rimbun belukar
bercanda dengan pepohonan
kucium harumnya daun
kering yang jatuh berguguran

kuingin menyentuh langit
sesampainya di atas sana
berbincang dengan sang surya
bermain lembutnya awan
dengarkan bisikan angin
bahwa surga masih ada

kudengar pekikan elang
berputar di bawah awan
seakan ingin katakan
"selamat datang wahai kawan"

---pertama kali aku menjejakkan kaki di puncak sebuah gunung---

Monday, April 09, 2007

Merasa Didiskriminasi

Carrefour Ambassador, 8 April 2007, 17:40. Seorang petugas keamanan menegurku karena aku nyelonong masuk ke carrefour dengan tetap mengenakan jaket kulit hitamku. Si petugas memintaku untuk tidak mengenakan jaket dan memasukkan jaketku ke dalam sebuah tas -yang hanya petugas carrefour lah yang bisa membukanya- dan tidak memperbolehkan aku untuk menitipkan jaket di tempat penitipan barang.
Aku sebenarnya menolak melepas jaket karena kebetulan lagi flu, tapi akhirnya aku menyerah kaarena aku sadar bahwa si petugas hanyalah menjalankan tugasnya dan aku harus mematuhi aturannya. Usai ngumpulin man stuff , aku menuju ke kasir. Dan saat itulah perasaan sensitif itu muncul. Aku melihat beberapa pengunjung carrefour lainnya ternyata tidak diminta melepas jaket. Berhubung sedang bad mood karena flu, maka muncul perasaan curiga. Kenapa aku diminta melepas jaket sementara banyak orang lain tidak diminta, apakah karena aku punya tampang kriminal, atau karena aku berjenggot?
"Mbak, kenapa aku diminta melpas jaket, sementara orang lain tidak?" tanyaku ke kasir sambil menunjukkan beberapa pengunjung carrefour yang tetap berjaket. Mbak Kasir cuman senyum-senyum dan sibuk ngelaserin bar code. Aku menanyakan sekali lagi dan dia cuman senyam-senyum. Finally, sambil bayar aku agak mendekat ke dia dan berkata "tanyakan sama bos mu ya, apakah carrefour memang mengambil kebijakan yang diskriminatif terutama terhadap orang-orang berjenggot seperti aku". Dan sekali lagi mbak kasir senyam-senyum aja, huh.
Sambil pulang, aku coba merenung lagi. Kenapa aku bisa sensi gitu ya? Mungkin memang tidak ada maksud tertentu dari si petugas keamanan atau dari carrefour. Mungkin pengunjung carrefour yang berjaket tadi hanyalah segelintir orang yang lolos dari penjagaan, dan apesku yang harus melepas jaket di saat aku butuh sesuatu untuk menghangatkan badan.
Next time aku akan mencoba ke carrefour lagi untuk sekedar memastikan apakah ada perilaku diskriminatif di sana. Smoga saja tidak.